Kamis, Desember 27, 2012

6 Cara Mempercantik Vagina dan Risiko Kesehatannya

Makin aneh-aneh saja maunya orang zaman sekarang. Entah sejak kapan kecantikan wanita tak hanya terletak pada wajah dan kepribadiannya. Seolah tak mau kalah, bagian paling intim dari seorang wanita pun ikut dipermak agar terlihat cantik. Tapi awas, akibatnya bisa berbahaya.



Perawatan kosmetik untuk vagina sudah menjadi tren kecantikan beberapa tahun terakhir. Bukan hanya sekadar mengharumkan atau membersihkan, vagina sekarang dipoles layaknya bagian tubuh wanita lainnya seperti wajah, rambut ataupun kuku.



Seperti dilansir Health.com, Kamis (27/12/2012), berikut adalah teknik perawatan untuk mempercantik vagina dan konsekuensinya:


1. Vajazzling

Teknik ini dilakukan dengan cara merias vagina dengan perhiasan yang ditempelkan menggunakan wax. Salah seorang artis internasional yang memulai tren ini adalah Jennifer Love Hewitt ketika diwawancarai sebuah stasiun TV di AS. Metode ini sebenarnya aman, tergantung dari reaksi kulit terhadap lilin wax. Gangguan yang mungkin muncul adalah gatal-gatal.


2. Pewarnaan

Aneh memang, tetapi ada orang yang mewarnai bulu kemaluannya agar berwarna-warni atau sekadar terlihat 'beda'. Sayangnya, kulit di bawah bulu kemaluan lebih mudah iritasi dibanding kulit kepala.



Pilihan untuk mewarnai bulu kemaluan jelas masalah pribadi. Untuk memastikan tidak menyebabkan iritasi, ada baiknya produk pewarna diujicoba dulu pada bagian lain tubuh, misalnya ketiak, karena kulit di bagian itu hampir sama sensitifnya.



3. Pemutihan

Bukan hanya baju saja yang diberi pemutih atau bleaching, tapi vagina juga. Dengan bahan kimia tertentu, vulva kulit akan dibikin warnanya agar lebih cerah. Sayangnya, cairan kimia dapat menyebabkan iritasi, kulit melepuh, bahkan luka bakar. Kebanyakan wanita yang melakukan bleaching tidak mengalami masalah berarti. Tapi mengingat risikonya, sebaiknya bleaching tidak dilakukan.


4. Brazilian Waxing

Teknik ini dilakukan dengan cara menggunakan lilin untuk merontokkan sebagian besar atau seluruh bulu kemaluan. Mengenai keamanannya, sebenarnya bulu kemaluan dapat berfungsi sebagai pelindung dan bantalan vulva vagina.


Selain itu, waxing juga dapat mengganggu atau merobek kulit serta menyebabkan ruam dan infeksi. Tempat perawatan kecantikan yang tidak higienis dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah. Apabila menemukan bisul atau bengkak bernanah, segera temui dokter karena dapat merembet ke saluran genital.


5. Tindik

Kini tindik bisa dipasang di hampir semua bagian tubuh, tak hanya daun telinga saja. Pada vagina, tindik biasanya dipasang di klitoris, labia bagian dalam dan labia luar atau perineum.


Risikonya, setiap bagian tubuh yang ditindik sebenarnya berisiko terinfeksi. Jika berniat menindik bagian kelamin, perhatikan kondisi vagina. Jika terjadi kemerahan, pembengkakan, atau gejala lainnya, segera hubungi dokter.


6. Bedah kosmetik

Beberapa wanita berduit memilih cara ekstrem untuk merombak vaginanya, yaitu lewat prosedur bedah. Biasanya bedah dilakukan untuk memperpendek dan membentuk kembali labia, menonjolkan klitoris dan mempersempit vagina.


Semua prosedur operasi memiliki risiko seperti jaringan parut, cacat permanen dan kerusakan saraf yang menyakitkan. Wanita yang sudah diperbesar labianya seringkali tidak dapat melakukan kegiatan seperti bersepeda atau berhubungan seks tanpa rasa sakit.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Sopan Dan Juga tidak mengandung unsur Sara' dan politik.