Rabu, Januari 09, 2013

Dampak Fatal Anak Tidak Sarapan Pagi



Tidak sedikit anak yang enggan sarapan pagi. Dampaknya, anak yang tidak sarapan dapat mempengaruhi proses belajar.



Sarapan sangat penting untuk membantu nutrisi otak untuk berpikir. Dengan sarapan pagi, glukosa di dalam tubuh akan terpenuhi. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi otak. Apabila seseorang melewatkan sarapan, akan menyebabkan tubuh kekurangan glukosa dan dapat mengakibatkan kadar glukosa di bawah normal (hipoglikemia). Hal tersebut menimbulkan pusing, gemetar, lelah, dan sulit berkonsentrasi pada anak.



Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan nyata antara kebiasaan sarapan dengan kadar glukosa darah anak usia sekolah. Hal tersebut mengakibatkan menurunnya gairah belajar, kecepatan reaksi, serta kesulitan dalam menerima pelajaran dengan baik.



Selain itu, dengan sarapan pagi, lambung akan terisi kembali setelah 8-10 jam kosong, sehingga kadar gula dalam darah meningkat lagi.


"Selain menyumbangkan glukosa, sarapan juga memberikan zat gizi yang penting bagi tubuh yang berperan dalam mekanisme daya ingat (kognitif) memori anak. Memang pada dasarnya itu tidak mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Tetapi, apabila terjadi keterlambatan masukan zat gizi (asupan gula ke dalam sel darah), maka dapat menurunkan daya konsentrasi anak sewaktu belajar yang timbul karena lemas, lesu, pusing, dan mengantuk," jelas Dr. dr. H. Slamet Riyadi Yuwono, DTM&H, MARS, M.Kes, Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak, saat diwawancarai Kesehatan2alami di Gedung Krida Bakri, Lantai 2, Kantor Sekretariat Negara RI, Jakarta, Selasa (8/1/2013).



Tak hanya itu, dampak buruk dari tidak sarapan, tambahnya, dapat mempengaruhi status gizi anak, turunnya kesehatan,dan stamina anak, serta pencapaian prestasi optimal pada anak.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar Dengan Sopan Dan Juga tidak mengandung unsur Sara' dan politik.